Dakwah adalah cinta (Anis Mata)
Cinta gak slamanya manis, Bro (Sule)
.:. Dakwah gak slamanya manis, Bro ^_^
Diatas adalah simpulan bodoh saya tentang dakwah. Kalau selalu mendengar bahwa dakwah itu pait legit, rasanya muncul kelesuan dan harapan keberhasilan 101% di tiap agenda dakwah terlalu meluap-luap. Iya, itu saya rasakan di beberapa agenda dakwah yang hasilnya berupa jumlah peserta yang datang hanya hitungan jari tangan dan kaki. Ada semangat yang roboh. Garis wajah yang melekuk tekuk. Ah, nambah pait, pait, pait.. Astaghfirullah.. hahaha
Saya mengusulkan kalau redaksi dari kalimat, "dakwah itu pahit" diubah menjadi "dakwah itu gak slamanya manis". Ini mengandung makna:
1. Dakwah kadang-kadang manis
2. Dakwah kadang-kadang gak manis ; bisa asem, asin, dan paling parah : pait..
Nikmati dakwah dengan rasa nano-nano. Terang-redup perjalanan kan sampai di sebuah kenangan. Kerja-kerja heroik bersama saudara di sana begitu mesra. Ada tawa, canda, luka, sobek, keringat, air mata.. Ah, bukankah begitulah dakwah? Kalau hanya manis, mungkin udah dari dulu; bahkan di zaman Rasulullah, dakwah ini sudah menang. Roda menang-kalah berputar, ikut berotasi bersama bumi, berrevolusi dengan pergantian malam-siang. Menjadi microba, unit kecil dari upaya kemenangan Islam secara universal. Tak apa, Faman ya'mal mitsqo ladzarrotin khoiroy yaroh.
Semangatlah saudaraku..
Sandarkan lelahmu,
Allah menghisab setiap payah dipundakmu..
Allah menyebut namamu di ArsyNya..
Nanti kita reuni di syurgaNya ya..
Aamiin ya Robb..
"Dibawah langitMu, bersujud semua.. Memuji AsmaMu..
dan Bertasbih semua, Tunduk, berharap Cinta dan KasihMu.." (Opick)
Special dedicated for Nadwah Unsri 2012-2013
Kutitip salam pada pundak angin malam, semoga esok kau tetap bertahan di atas keyakinan.. :)
Cinta gak slamanya manis, Bro (Sule)
.:. Dakwah gak slamanya manis, Bro ^_^
Diatas adalah simpulan bodoh saya tentang dakwah. Kalau selalu mendengar bahwa dakwah itu pait legit, rasanya muncul kelesuan dan harapan keberhasilan 101% di tiap agenda dakwah terlalu meluap-luap. Iya, itu saya rasakan di beberapa agenda dakwah yang hasilnya berupa jumlah peserta yang datang hanya hitungan jari tangan dan kaki. Ada semangat yang roboh. Garis wajah yang melekuk tekuk. Ah, nambah pait, pait, pait.. Astaghfirullah.. hahaha
Saya mengusulkan kalau redaksi dari kalimat, "dakwah itu pahit" diubah menjadi "dakwah itu gak slamanya manis". Ini mengandung makna:
1. Dakwah kadang-kadang manis
2. Dakwah kadang-kadang gak manis ; bisa asem, asin, dan paling parah : pait..
Nikmati dakwah dengan rasa nano-nano. Terang-redup perjalanan kan sampai di sebuah kenangan. Kerja-kerja heroik bersama saudara di sana begitu mesra. Ada tawa, canda, luka, sobek, keringat, air mata.. Ah, bukankah begitulah dakwah? Kalau hanya manis, mungkin udah dari dulu; bahkan di zaman Rasulullah, dakwah ini sudah menang. Roda menang-kalah berputar, ikut berotasi bersama bumi, berrevolusi dengan pergantian malam-siang. Menjadi microba, unit kecil dari upaya kemenangan Islam secara universal. Tak apa, Faman ya'mal mitsqo ladzarrotin khoiroy yaroh.
Semangatlah saudaraku..
Sandarkan lelahmu,
Allah menghisab setiap payah dipundakmu..
Allah menyebut namamu di ArsyNya..
Nanti kita reuni di syurgaNya ya..
Aamiin ya Robb..
"Dibawah langitMu, bersujud semua.. Memuji AsmaMu..
dan Bertasbih semua, Tunduk, berharap Cinta dan KasihMu.." (Opick)
Special dedicated for Nadwah Unsri 2012-2013
Kutitip salam pada pundak angin malam, semoga esok kau tetap bertahan di atas keyakinan.. :)