22 Mei 2014

Mafatihul Ghaib

Bismillahirrohmaanirrohiim..
Selepas subuh ini, ku tenangkan kembali hati, fikiran dengan Al Quran, sebuah KalamNya yang slalu ku rindu. Tepatnya, teman yang paliiiing setia menemani. Yah, Ia bisa membuatku bahagia sumringah. Merasa ngeri, takut. Dan, sumber inspirasi dalam sepi. Bila berdua dengannya, angin-pun cemburu. :)

Dari sekian lembar ku baca, mataku melirik sebuah ayat diakhir kertas sebelah kiri Quran hijau-ku.
Dan kunci-kunci semua yang gaib ada padaNya, tidak ada yang mengetahui selain Dia. Dia mengetahui apa yang ada di darat dan di laut. Tidak ada sehelai daun pun yang gugur yang tidak diketahuiNya. Tidak ada sebutir biji pun dalam kegelapan bumi, dan tidak pula sesuatu yang basah atau yang kering, yang tidak tertulis dalam kitab yang nyata. (Lauhl Mahfudz) (Quran Surah Al An'am ayat 59)
 *jegeeeeer*

"Allaaah, begitukah Engkau menguatkan? Begitu indah... " Mataku menahan kehangatan air di ujungnya.

"Tidak ada....,yang tidak tertulis dalam kitab yang nyata (Lauhl Mahfudz)"

Hal yang senada, "Pena telah diangkat dan lembaran telah kering" (HR. Tirmidzi). Benar, semua telah tertulis.

Seakan, pertama kali ku baca, seakan ini pertemuan pertama, seakan-akan ini kunci kegaiban (mafatihul ghaib). Kembali aku diingatkan janjiNya, dengan metode baruNya, di saat ruh ini betul-betul membutuhkannya.

Bersyukur diri ini masih menjadi pusat perhatianNya di tengah-tengah manusia yang lengah.

Berterima kasih diri ini masih bersama akhwatifillah yang juga mengingatkan, menguatkan meski hati nya pun dilipur kelemahan.

Menyandarkan 'kegaiban-kegaiban' dari langit akan datang di penghujung Sya'ban..

_22 Rajab 1435 H