15 Mei 2013

Antara Dua

Hari ini seperti biasa, nyapu, nyuci, masak, ber-birrul walidain ria. Yah..walaupun gak bersih2 amat,juga gak enak2 amat. Sedangkan disana *nunjuk kampus tercinta* ada agenda yg seharusnya dihadiri. Apa mau dikata, mengambil hati ayah-ibuk harus jadi prioritas dari kemarin sampe besok biar jum'at-sabtu-minggu ini bisa diizinin keluar. *eh, ternyata ada udang di balik batu.. hehe ^_^

Hari ini terhitung adalah hari ke-5 kepulangan Ibu umroh. Alhamdulillah, beliau sehat wal'afiat walau lelah tampak tergurat. Gini nih, enaknya nitipin sesuatu sama Yang Maha Penjaga, Ibu sehat, tak ada yang kurang dari beliau; hati adem, tenang. :)

Selama ibu pergi, ada Bicek, *plembangbangetkhan?* Bicek ini adik kandung Ibu yang merantau di Kemayoran Jakarta. Beliau juga yang mengasuh ane waktu masih imut (dulu) alias batita. Memasuki usia 56 tahun, sanguin nya gak berubah, malah nambah. Doyan bikin ketawa, sampe gak terasa 13 hari dilewati dengan lelucon nya yang kuno, garing dan sedikit berbahaya..hihi :D

Mulailah evaluasi 13 hari antara Ibu dan Bicek dg logat Palembang yang ane bahasakan, "Ana gimana? Sering pergi terus, gak?" tanya Ibu. "Ya..gitulah..Hari ini pergi, besok enggak. Selang seling" Jawab bicek dengan nada mengejek. Hihi.. Ane cengengesan aje.. Padahal deretnya 2 hari pergi, 2 hari kagak. Itu yang bener.. ^_^

Abu Ya'la dan Thabrani di dalam ah Shaghir dan al Ausath meriwayatkan hadist dari Anas ra : Seorang lelaki datang kepada Rasulullah saw seraya berkata : "Sesungguhnya aku ingin jihad tapi aku tidak mampu." Nabi saw bertanya "Apakah salah seorang dari kedua orang tuamu masih ada?" Orang itu menjawab, "Ibuku". Nabi saw bersabda :"Menghadaplah kepada Allah dengan berbuat baik kepadanya. Jika kamu telah melakukan itu maka kamu sudah haji, umroh dan jihad." Sanadnya hasan.

Abu Said al Khudri berkata : Seorang lelaki berhijrah kepada Rasulullah dari Yaman dan ingin jihad, lalu Rasulullah bertanya, "Apakah di Yaman masih ada orang tuamu?" "Ya". Nabi saw bertanya, "Apakah keduanya telah mengizinkanmu?" Orang itu menjawab, "Tidak" Nabi saw bersabda,"Kembalilah kepada kedua orag tuamu dan mintalah izin dari keduanya. Jika keduanya mengizinkan maka kamu boleh ikut berjihad, jika tidak mengizinkan maka kamu harus berbuat baik kepada keduanya, karena hal itu merupakan sebaik-baik apa yang kamu pakai bekal untuk bertemu Allah setelah tauhid." Diriwayatkan oleh Ahmad dan Ibnu Hibban

Kesulitan memperoleh izin dari orang tua memang dialami oleh setiap kita (aktivis dakwah), khusus buat yang nggak nge-kost di daerah kampus. Bahkan, perlu pake' surat permohonan izin kepada orang tua. Bakal ribet khan? Tenang, ini hanya perlu disiasati. yah, dengan menarik perhatian mereka ketika di rumah. Jangan sampai, kita rajin di lapangan dakwah, tapi malas di rumah sehingga ketika meminta izin agenda dakwah, sulit sekali diberi ongkos jalan. *eh? -__-

Kembali pada management diri dalam keluarga. Cara kita membahasakan aktivitas dakwah kita pada orang tua, dengan santai. Gunakan bahasa di rumah. Jangan terburu-buru bilang mau syuro' tanpa menjelaskan maknanya. Bilang mau liqo' tapi gak dijelasin ke mana liqo'nya. Terbuka sama keluarga itu perlu. Sembari melakukan kewajiban kita sebagai anak yang rajin, sholih, pinter ngaji, dsb :P

Terus, apalagi ye? hmm...

Mengambil hati orang tua itu keharusan agar dapet ridho Allah en mudah dapet izin buat kita berdakwah di kemudian hari. ^___^

Gini aje lah coretan sore hujan hari ini; agak ngalor ngidul, hihi

2 komentar:

  1. assalamu'alaikum, ana.
    siasat jitu. manajemen waktu #master chef

    BalasHapus