Akhwat,
beberapa dari mereka,
ada yang bersembunyi dari ikhwan (laki-laki) dari keramaian.
ada lagi yang menutup sebagian wajah mereka dengan cadar hitam.
tujuannya, kehormatan diri lebih terjaga.
Mereka, perhiasan yang tersembunyi.
Dengan ilmu, bertambahlah keyakinan mereka. Bertambah pula ketakwaan mereka.
Walau secara dzahir, hal ini terbilang 'aneh' oleh sebagian manusia.
Tampillah kejadian yang akhir-akhir ini menjadi sorotan.
Akhwat mengunggah foto-foto dengan gaya unyu, ngegemesin deh.
Si ikhwan komen, "kamu mirip artis.." "ih...cantiik."
Dia yang dipuji, koq aku yang malu (?)
Atas dasar, masa bodoh mau cantik apa nggak, coba deh direnungkan,
buat apa menampilkan foto di media sosial? adakah manfaatnya dalam rangka menuju surga?
bila dilihat oleh lawan jenis, lantas buat apa An Nur 30-31 diturunkan?
bukankah hal itu malah akan menyusahkan si dia dalam menundukkan pandangan?
Menundukkan pandangan, wajib untuk ikhwan maupun akhwat kan?
Tolong dibantu ya...
Aku tak bisa menafikan 'naluri' manusia dalam hal menampilkan paras yang elok.
Sempat ku lakukan di sini, tapi ku bersihkan sampai aku bisa menemukan jawaban.
Kita hampir sering terjebak dalam pemakluman dalam jangka panjang;
Agenda yang molor dari waktu sholat.
Syuro' yang tak berhijab.
Demi kesolidan, agenda bareng ikhwan-akhwat jadi doyan jalan-jalan, foto-foto, makan-makan; "hati-hatilah pada hati yang cengar-cengir sendiri saat BBM-an."
Cukuplah saudaraku...
KebarokahanNya yang dicari.
Hasil usah dipeduli.
Bila Allah telah menguasai hati.
Semua sudah kita miliki.
Bahkan, kemenangan dakwah ini, lebih ringan suatu saat nanti.
beberapa dari mereka,
ada yang bersembunyi dari ikhwan (laki-laki) dari keramaian.
ada lagi yang menutup sebagian wajah mereka dengan cadar hitam.
tujuannya, kehormatan diri lebih terjaga.
Mereka, perhiasan yang tersembunyi.
Dengan ilmu, bertambahlah keyakinan mereka. Bertambah pula ketakwaan mereka.
Walau secara dzahir, hal ini terbilang 'aneh' oleh sebagian manusia.
Tampillah kejadian yang akhir-akhir ini menjadi sorotan.
Akhwat mengunggah foto-foto dengan gaya unyu, ngegemesin deh.
Si ikhwan komen, "kamu mirip artis.." "ih...cantiik."
Dia yang dipuji, koq aku yang malu (?)
Atas dasar, masa bodoh mau cantik apa nggak, coba deh direnungkan,
buat apa menampilkan foto di media sosial? adakah manfaatnya dalam rangka menuju surga?
bila dilihat oleh lawan jenis, lantas buat apa An Nur 30-31 diturunkan?
bukankah hal itu malah akan menyusahkan si dia dalam menundukkan pandangan?
Menundukkan pandangan, wajib untuk ikhwan maupun akhwat kan?
Tolong dibantu ya...
Aku tak bisa menafikan 'naluri' manusia dalam hal menampilkan paras yang elok.
Sempat ku lakukan di sini, tapi ku bersihkan sampai aku bisa menemukan jawaban.
Kita hampir sering terjebak dalam pemakluman dalam jangka panjang;
Agenda yang molor dari waktu sholat.
Syuro' yang tak berhijab.
Demi kesolidan, agenda bareng ikhwan-akhwat jadi doyan jalan-jalan, foto-foto, makan-makan; "hati-hatilah pada hati yang cengar-cengir sendiri saat BBM-an."
Cukuplah saudaraku...
KebarokahanNya yang dicari.
Hasil usah dipeduli.
Bila Allah telah menguasai hati.
Semua sudah kita miliki.
Bahkan, kemenangan dakwah ini, lebih ringan suatu saat nanti.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar