Dia pribadi yang muslim
Berhati emas, berpotensi prima
Yang di kala damai
Anggun petaka kijang dari padang perburuan
Yang di kala perang
Perkasa bak harimau kumbang
Dia perpaduan manis empedu
Satu kali dengan kawan
Lain lagi dengan lawan
Yang lembut dalam berbahasa
Yang teguh membawa suluh
Angannya sederhana
Citanya mulia
Tinggi keutamaan dalam hati-hati
Tinggi budi, rendah hati
Dialah sutera halus ditengah sahabat tulus
Dialah baja
Ditentangnya musuh durhaka
Dia ibarat gerimis atau embun tiris
Yang memekarkan bunga-bunga
Yang melambaikan tangkai-tangkai
Dia juga puting beliung
Yang melemparkan ombak menggunung
Yang melemparkan laut ke relung-relung
Dialah gemericik air di taman sari, asri
Dia juga penumbang segala belantara
Segala sahara
Dialah pertautan agung iman Abu Bakar
Perkasa Ali
Papa Abu Dzar
Teguhnya Salman
Mandirinya di tengah masa yang bergoyang
Ibarat lentera ulama di tengah gulita sahara
Dia pilih syahid fi sabilillah atas segala kursi dan upeti
Dia menuju bintang menggapai malaikat
Dia tentang tindak kuffar Pola aniaya di mana saja
Maka nilainya pun membumbung tinggi
Harganya semakin tak terperi
Maka siapakah yang akan sanggup membelinya,
Kecuali RabbNya..
Syair Muhammad Iqbal
(repost dari buku jadul, Gombal Warning)
Berhati emas, berpotensi prima
Yang di kala damai
Anggun petaka kijang dari padang perburuan
Yang di kala perang
Perkasa bak harimau kumbang
Dia perpaduan manis empedu
Satu kali dengan kawan
Lain lagi dengan lawan
Yang lembut dalam berbahasa
Yang teguh membawa suluh
Angannya sederhana
Citanya mulia
Tinggi keutamaan dalam hati-hati
Tinggi budi, rendah hati
Dialah sutera halus ditengah sahabat tulus
Dialah baja
Ditentangnya musuh durhaka
Dia ibarat gerimis atau embun tiris
Yang memekarkan bunga-bunga
Yang melambaikan tangkai-tangkai
Dia juga puting beliung
Yang melemparkan ombak menggunung
Yang melemparkan laut ke relung-relung
Dialah gemericik air di taman sari, asri
Dia juga penumbang segala belantara
Segala sahara
Dialah pertautan agung iman Abu Bakar
Perkasa Ali
Papa Abu Dzar
Teguhnya Salman
Mandirinya di tengah masa yang bergoyang
Ibarat lentera ulama di tengah gulita sahara
Dia pilih syahid fi sabilillah atas segala kursi dan upeti
Dia menuju bintang menggapai malaikat
Dia tentang tindak kuffar Pola aniaya di mana saja
Maka nilainya pun membumbung tinggi
Harganya semakin tak terperi
Maka siapakah yang akan sanggup membelinya,
Kecuali RabbNya..
Syair Muhammad Iqbal
(repost dari buku jadul, Gombal Warning)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar